Senin, 25 April 2011

Kalimat Percakapan Dalam Bahasa Tagalog


Magandang umaga!             Selamat pagi!
Magandang hapon!              Selamat siang!
Magandang Araw!                Selamat sore!
Magandang gabi!                 Selamat malam!
Ano ang pangalan mo?        Siapa namamu?
Tagasaan kayo?                  Dari mana kamu berasal?
Saan ka nakatira?               Dimana kamu tinggal?
Ilang taon na kayo?             Berapa umurmu?
Ang pangalan ko ay ....        Namaku ....

Jumat, 22 April 2011

BELAJAR BAHASA JERMAN


KATA KERJA (VERBEN)

1.  Bentuk kata ganti orang, yang mana kata ganti orang dan kata ganti benda memiliki kata kerjanya. Bentuk kata ganti orang (Personalformen) ini ada yang tunggal dan ada yang jamak:
     ich gehe      du schreibst    der Zug hält
     wir gehen     ihr schreibt     die Züge halten

2.  Bentuk waktu (Zeitformen), bentuk waktu ini menyatakan sebuah tindakan, kejadian atau keadaan. Zeit formen dibentuk dengan kata kerja bantu atau Hilfsverben (bentuk waktu yang mempunya susunan):
     Bentuk waktu yang sederhana:
     Präsens     :    ich schreibe
     Präteritum :    ich schrieb
     Bentuk waktu yang mempunyai susunan:
     Perfekt                 :    Ich habe geschrieben
     Plusquamperfekt  :    Ich hatte geschrieben
     Futur                    :    Ich werde schreiben
     Futur Perfekt        :    Ich werde geschrieben haben

3.  Bentuk kata kerja modal (Modal Form), sebuah pernyataan yang menjelaskan suatu kesungguhan (wirkliches), suatu kemungkinan (Mogliches) atau sebuah perintah.

KATA KERJA LEMAH (SCHWACHE VERBEN)

Präsens
Akar kata (Stamm) dari sebuah kata kerja mendapat akhiran pada setiap kata ganti orang (Personalpronomen):
ich sag-e
du sag-st
er sag-t
wir sag-en
ihr sag-t
sie sag-en
Sie sag-en

Ich lerne Deutsch. Ich studiere in Köln.
Wir lernen Deutsch. Wir studieren in Köln.

Mein Freund komt. Paul sucht ein Zimmer.
Ihr komt. Ihr sucht ein Zimmer.

Kesimpulan:
Untuk kata ganti orang pertama singular berakhiran -e, kata ganti orang pertama plural berakhiran -en, untuk kata ganti orang ketiga singular berakhiran -t dan untuk kata ganti orang ketiga plural berakhiran -t.

Jika verbstamm-nya berakhiran huruf −t atau −d atau jika berakhiran huruf −m atau −n dan bisa juga berakhiran konsonan lainnya (kecuali berakhiran huruf −r atau −l), hanya menambahkan atau menyisipkan vokal −e−:

Jika Verbstamm-nya berakhiran −s(ß), −x, atau −z, akhiran pada kata ganti orang kedua tunggal yaitu akhiran −st, huruf −s−nya dihilangkan:
     du grüß−t     du mix−t     du kratz−t
Jika kata kerja infinitiv-nya berakhiran −eln, untuk orang pertama tunggal, Verbstamm-nya berubah (huruf −e− berubah):
contoh:
     klingeln     −     ich klingle
sedangkan pada kata ganti orang yang lainnya tetap.
contoh:
     klingeln     −     du klingelst
Jika kata kerja asalnya berakhiran −ern, tidak mengalami perubahan, contohnya:
     ändern     −     ich ändere     −     du änderst
Jika infinitiv dari kata kerja itu berakhiran −eln atau −ern, akhirannya pada orang pertama dan ketiga plural adalah hanya menambahkan akhiran −n. Bentuk kata ganti orang ini sesuai dengan bentuk infinitiv-nya:

Jika infinitiv-nya berakhiran −ien, mendapat huruf −e− pada stamm-nya meskipun kata tersebut akan diucapkan seperti pada akhiran infinitiv. Huruf −e− itu dalam setiap akhiran akan diucapkan:
     ich kni−e       du kni−e−st     er kni−e−t
     wir kni−e−n    ihr kni−e−t      sie kni−e−n

Präteritum (Imperfekt)
Pada kata kerja bentuk präteritum (lampau), stamm-nya mendapat akhiran:
     −te        ich sag−te
     −test     du sag−test
     −te        er sag−te
     −ten      wir sag−ten
     −tet       ihr sag−tet
     −ten      sie sag−ten
     −ten      Sie sag−ten
Contoh kalimat:
     Die Schüler zählten die Stühle.
     Die Mutter kaufte ihrem Kind ein Buch.
     Du rauchtest nicht viel.
Contoh kata kerja lemah lainnya:
     ablehnen, besuchen, brauchen, holen, dll.

Tabel susunan bentuk Präteritum



Jika stamm dari sebuah kata kerja berakhiran huruf −t, −d atau berakhiran huruf −m, −n, berdiri di belakang huruf konsonan lainnya, di antara stamm dan akhiran selalu ditambahkan huruf vokal −e−:

VATICAN


Vatican /vætɪkən ˈsɪti/, with the official name called State of the Vatican City (Italian: Stato della Città del Vaticano, spelled [ˈsta(ː)to delːa tʃiˈtːa del vatiˈka(ː)no]) is the smallest independent state in the world, in terms of land area and population. Vatican is an enclave which located in Rome City area in Italy. Vatican is Pope's residence and The Holy Throne, central authorities of the Catholic Churches.

HISTORY


It was estimated that the region in Rome city was not previously occupied (ager vaticanus) had always been considered sacred, even before the advent of Christianity. In 326, the first church was built on the place which was estimated as the cemetery of Santo Petrus. Since then, this place was more and more populated.
The Popes in their secular roles began to expand their influences in areas around and through the countries, the Popes reigned many areas in Italian peninsula for more than a thousand years until the mid-18th century when all Italy were united.
And then in 1870, the Pope's territories were reduced again when the Rome was annexed. The dispute between Popes and Italy was finally completed on February 11th, 1929 when Benito Mussolini and Popes signed the Lateran Treaty which was also known as the Concordat. The main contents of this treaty were the recognition of the State of Vatican under the rule of the Apostolic See, a special status for the Catholic Religion in Italy, and the compensation to the Vatican for losses suffered when Italy was founded. In 1984, this Concordat was adjusted again.

VENICE


Venice (Italian: Venezia) is a capital city of regione Veneto and Province of Venice in Italy. This city has an area of 412 km2 and population of 271,663 people (2003).
Republic of Venice stood in this city from the 9th until the 18th century.
This canal city is famous with the water transportation facilities, such as gondolas.

THE FAMOUS PLACE


Sestieri
Sestieri is the main traditional division of Venice. This city is divided become six districts, those are: Cannaregio, San Polo, Dorsoduro (including Giudecca), Santa Croce, San Marco and Castello (including San Pierto in Castello and Sant'Elena).

Piazzas and campi Venice
• Piazza San Marco
• Campo San Polo

Palaces
• Palazzo Duccale
• Palazzo Grassi
• Ca' d'Oro
• Ca' Rezzonico
• Peggy Guggenheim Collection Museum
• Palazzo Labia

Churches
• San Marco in Venezia
• Basilica in San Marco

The Other Buildings
• Accademia
• Arsenale in Venezia
• La Fenice Opera House
• Teatro Malibran

Bridges and Canals
• Rialto Bridge
• Ponte dei Sospiri
• Ponte dell'Accademia|Accademia Bridge
• Ponte degli Scalzi|Scalzi Bridge

Vicinities
• Venice Lagoon
• Islands: Burano,Lido, Murano, Isola di San Michele, Sant'Erasmo, San Lazzaro degli Armeni, Torcello, Vignole, Giudecca

Sabtu, 16 April 2011

BAHASA LATIN (LINGUA LATINA)

Bahasa Latin merupakan sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Roman pada masa kejayaan Kerajaan Romawi. Sekarang, Bahasa Latin digunakan sebagai bahasa lingua franca (Bahasa Pergaulan), bahasa Liturgis Gereja, dan Bahasa Ilmu Pengetahuan. Bahasa Latin memiliki kata-kata dan frasa yang sangat lengkap. Dalam menuliskan bahasa Latin, digunakan abjad Latin yang sekarang banyak digunakan dalam berbagai bahasa di dunia.

ALFABET LATIN


Alfabet Latin adalah alfabet yang pertama kalinya dipakai oleh orang Romawi menuliskan bahasa Latin kira-kira abad ke 7 sebelum Masehi. Mereka belajar menulis dari orang-orang Etruria. Sedangkan orang Etruska belajar dari orang Yunani. Aksara Etruska merupakan adapatasi dari abjad Yunani.
Orang Romawi hanya membutuhkan 23 huruf untuk menulis bahasa Latin:
A B C D E F G H I K L M N O P Q R S T V X Y Z
Orang Romawi hanya menggunakan huruf besar saja. Huruf kecil baru berkembang kemudian hari, dari bentuk kursif tulisan tangan.
Huruf I dan V, bisa dipakai sebagai vokal dan konsonan. Sedangkan huruf K, X, Y dan Z hanya digunakan untuk menulis kata-kata pungutan dari bahasa Yunani.
Huruf C kemungkinan dilafazkan seperti dalam bahasa Indonesia. Lafaz di kemudian hari di mana C di depan i dan e dilafazkan sebagai [s] dan di depan vokal lainnya sebagai [k], kemungkinan besar tidak berlaku zaman dahulu. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa C di semua kasus diucapkan sebagai [k].
Huruf-huruf J, U dan W ditambahkan di kemudian hari untuk menuliskan bahasa non-Latin lainnya, terutama bahasa-bahasa Jermanik. J adalah sebuah varian I, dan dilafazkan seperti /y/ dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan huruf U adalah varian V, dan W diperkenalkan sebagai "v ganda" untuk membedakan bunyi /v/ dan /w/ yang tidak relevan dalam bahasa Latin.

KASUS-KASUS DALAM BAHASA LATIN


1. Kasus Ablatif
2. Kasus Akusatif
3. Kasus Datif
4. Kasus Genetif
5. Kasus Nominatif
6. Kasus Vokatif
7. Kasus Lokatif

KASUS ABLATIF
Kasus ablatif adalah kasus di mana dalam bahasa Latin atau bahasa lainnya menunjukkan kondisi pemisahan dan asal, instrumen dan tempat. Dalam bahasa Latin, kasus ablatif terbagi atas 12 macam.

ABLATIF ABSOLUT(1)
Exempla:
Hostibus pulsis, Caesar in fines Aeduorum pervenit.
Musuh diusir, Keagungan di wilayah Aedui telah terjangkau.

ABLATIF ORIGINIS(2)
Exempla:
summo loco ortus
peringkat tertinggi dan peningkatannya


ABLATIF PERBANDINGAN(3)
Exempla:
nemo sapientior erat Socrate, spe celerius, sole clarior
tak ada yang lebih bijaksana daripada Socratus, harapan lebih cepat, lebih cemerlang daripada matahari


ABLATIF INSTRUMENTAL(4)
Exempla:
Librum stylo scripsi
Saya telah menulis sebuah buku dengan pena
Dalam kalimat ini, objeknya adalah Librum dan predikatnya adalah stylo scripsi. Gaya instrumental ini disebut kasus ablatif karena merupakan instrumen tindakan.

ABLATIF KAUSAL(5)
Exempla:
gaudio fleret, morbo domi manere
menangis karena gembira, di rumah saja karena sakit

ABLATIF MODI(6)

ABLATIF MENSURAE/UKUR(7)

ABLATIF LIMITASI(8)

ABLATIF HARGA/PRETII(9)

ABLATIF SOSIATIF(10)

ABLATIF KUALITATIF(11)

ABLATIF WAKTU(12)
Ablatif dengan kata depan a/ab/abs, de, e/ex, cum & sine, pro & prae, sub. Ablatif dengan preposisi "in" digunakan jika ada penunjuk tempat.

AKUSATIF
Akusatif adalah kasus yang menyatakan penempatan kata benda sebagai objek setelah kata kerja. Dalam bahasa Latin, terdapat 6 macam kasus akusatif.

VERBA KOMPLEMEN (1)
Exempla:
1. Discipuli amant libros
Mereka menyukai buku-buku tentang siswa
2. Libro emo
saya membeli buku

AKUSATIF BERPASANGAN (2)
Penggunaan akusatif berpasangan dalam Bahasa Latin yaitu: kata docendi (mengajar), celandi (menyembunyikan), flagitandi (meminta) dan poscendi (bertanya).
Exempla:
Doceo pueros grammaticam
Saya mengajarkan tata bahasa kepada anak-anak.

AKUSATIF WAKTU (3)
Menunjukkan interval waktu dengan sesuatu yang disempurnakan. Contohnya:
1. Quattuor horas pugnavi
Aku berjuang selama empat jam
2. Romulus multos annos regnavit
Romulus berkuasa selama bertahun-tahun

AKUSATIF MENSURAE/UKURAN (4)

SELAMAT DATANG

Maligayang pagdating sa Fajar Blog. Ang blog na ito ay nagbibigay ng tungkol sa mga wika sa mundo... Maligayang paglalakbay sa blog na ito!!

PENAYANGAN

Facebook Saya

Bloggers.com

Muhammad Fajar - Find me on Bloggers.com

PERINGKAT

KUIS

OBROLAN

Followers