ALFABET LATIN
Alfabet Latin adalah alfabet yang pertama kalinya dipakai oleh orang Romawi menuliskan bahasa Latin kira-kira abad ke 7 sebelum Masehi. Mereka belajar menulis dari orang-orang Etruria. Sedangkan orang Etruska belajar dari orang Yunani. Aksara Etruska merupakan adapatasi dari abjad Yunani.
Orang Romawi hanya membutuhkan 23 huruf untuk menulis bahasa Latin:
A B C D E F G H I K L M N O P Q R S T V X Y Z
Orang Romawi hanya menggunakan huruf besar saja. Huruf kecil baru berkembang kemudian hari, dari bentuk kursif tulisan tangan.
Huruf I dan V, bisa dipakai sebagai vokal dan konsonan. Sedangkan huruf K, X, Y dan Z hanya digunakan untuk menulis kata-kata pungutan dari bahasa Yunani.
Huruf C kemungkinan dilafazkan seperti dalam bahasa Indonesia. Lafaz di kemudian hari di mana C di depan i dan e dilafazkan sebagai [s] dan di depan vokal lainnya sebagai [k], kemungkinan besar tidak berlaku zaman dahulu. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa C di semua kasus diucapkan sebagai [k].
Huruf-huruf J, U dan W ditambahkan di kemudian hari untuk menuliskan bahasa non-Latin lainnya, terutama bahasa-bahasa Jermanik. J adalah sebuah varian I, dan dilafazkan seperti /y/ dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan huruf U adalah varian V, dan W diperkenalkan sebagai "v ganda" untuk membedakan bunyi /v/ dan /w/ yang tidak relevan dalam bahasa Latin.
KASUS-KASUS DALAM BAHASA LATIN
1. Kasus Ablatif
2. Kasus Akusatif
3. Kasus Datif
4. Kasus Genetif
5. Kasus Nominatif
6. Kasus Vokatif
7. Kasus Lokatif
KASUS ABLATIF
Kasus ablatif adalah kasus di mana dalam bahasa Latin atau bahasa lainnya menunjukkan kondisi pemisahan dan asal, instrumen dan tempat. Dalam bahasa Latin, kasus ablatif terbagi atas 12 macam.
ABLATIF ABSOLUT(1)
Exempla:
Hostibus pulsis, Caesar in fines Aeduorum pervenit.
Musuh diusir, Keagungan di wilayah Aedui telah terjangkau.
ABLATIF ORIGINIS(2)
Exempla:
summo loco ortus
peringkat tertinggi dan peningkatannya
ABLATIF PERBANDINGAN(3)
Exempla:
nemo sapientior erat Socrate, spe celerius, sole clarior
tak ada yang lebih bijaksana daripada Socratus, harapan lebih cepat, lebih cemerlang daripada matahari
ABLATIF INSTRUMENTAL(4)
Exempla:
Librum stylo scripsi
Saya telah menulis sebuah buku dengan pena
Dalam kalimat ini, objeknya adalah Librum dan predikatnya adalah stylo scripsi. Gaya instrumental ini disebut kasus ablatif karena merupakan instrumen tindakan.
ABLATIF KAUSAL(5)
Exempla:
gaudio fleret, morbo domi manere
menangis karena gembira, di rumah saja karena sakit
ABLATIF MODI(6)
ABLATIF MENSURAE/UKUR(7)
ABLATIF LIMITASI(8)
ABLATIF HARGA/PRETII(9)
ABLATIF SOSIATIF(10)
ABLATIF KUALITATIF(11)
ABLATIF WAKTU(12)
Ablatif dengan kata depan a/ab/abs, de, e/ex, cum & sine, pro & prae, sub. Ablatif dengan preposisi "in" digunakan jika ada penunjuk tempat.
AKUSATIF
Akusatif adalah kasus yang menyatakan penempatan kata benda sebagai objek setelah kata kerja. Dalam bahasa Latin, terdapat 6 macam kasus akusatif.
VERBA KOMPLEMEN (1)
Exempla:
1. Discipuli amant libros
Mereka menyukai buku-buku tentang siswa
2. Libro emo
saya membeli buku
AKUSATIF BERPASANGAN (2)
Penggunaan akusatif berpasangan dalam Bahasa Latin yaitu: kata docendi (mengajar), celandi (menyembunyikan), flagitandi (meminta) dan poscendi (bertanya).
Exempla:
Doceo pueros grammaticam
Saya mengajarkan tata bahasa kepada anak-anak.
AKUSATIF WAKTU (3)
Menunjukkan interval waktu dengan sesuatu yang disempurnakan. Contohnya:
1. Quattuor horas pugnavi
Aku berjuang selama empat jam
2. Romulus multos annos regnavit
Romulus berkuasa selama bertahun-tahun
AKUSATIF MENSURAE/UKURAN (4)
ya gan sayang kurang lengkap tensisnya.tapi terimakasih gan
BalasHapus